Saturday, January 21, 2012

Munchies in Bali

After my short trip (3d2n) to Bali last January, here are some food indulge I tried:

Terletak di kompleks pertokoan Kuta Center. Setelah melewati Musro dan Discovery Mall di sebelah kiri jalan, lanjut jalan lagi kira-kira 5 menit berjalan kaki. Pertama masuk yang terlihat memenuhi meja hanya turis asing yang makan di situ, setelah masuk di dalam ruangan ternyata ada juga beberapa turis Indonesia.


Harga makanan sekitar 90ribu rupiah - 250 ribu, rata-rata makanan seafood. Makanan yang direkomendasi oleh waitress: Shrimper's Catch (udang rebus dengan bumbu, ukuran small kira-kira berisi 20 ekor udang ukuran sedang), Cajun's Shrimp (sauteed shrimp with butter cajun, served with garlic bread). Aku sendiri order Lt. Dan Drunken Shrimp (large chargrilled shrimp and andoille sausage with mashed potato and bourbon sauce) dan Bourbon Street Mahi-Mahi (charbroilled cajun shrimp served with mashed potato), each IDR 160k, tax 10% included. Minumnya sweet ice tea (IDR 35k each, refillable, bisa segelas berdua :p) Porsi makanan sedang, intinya mashed potato dan deep fried potato stick dengan udang panggang dan sosis / ikan mahi-mahi dan bourbon sauce yang creamy, sedikit asam, ada rasa black pepper, a bit spicy. 


Suasana resto nuansa kayu dan dibuat seperti di dalam kapal Bubba Gump (kalau yg nonton Forrest Gump) dan ada toko merchandise dari resto itu sendiri. Yang unik cara pesen makanannya, flip the card to "run forrest run" kalau belum mau pesan, balik ke "stop forrest stop" kalau mau pesan. Overall, harga mahal banget tapi rasa, service, dan vibe resto not bad at all.



2. Flapjaks House of Pancakes and Home-made Gelato (Jalan Kartika Plaza, Kuta, Bali)
Jadi ceritanya kita berhenti di sini karena lagi capek jalan mau ke arah Ground Zero, tapi karena belum jam makan siang dan tujuan kita makan siang di Warung Made, jadilah berhenti di sini sambil nyobain waffle / gelatonya yang katanya enak. Yang kita pesen Waffle topped with rum, kahlua flavored mascapone cheese, caramel baileys sauce, chocolate flakes, and a scoop of choice ice cream (vanilla, chocolate, or strawberry) - price IDR 48K (tax and xervice charge included). Rasa? Just like ordinary waffle, I think.


 3. Made's Warung. (Daerah Legian)
Resto yang jual makanan khas Bali sampai chinese dan western food, harga nggak terlalu mahal kalau dibandingkan dengan kafe-kafe sebelumnya. Suasana homey dengan interior kuno, tamu yang datang bervariasi turis domestik dan turis asing. Di sana aku nyoba nasi campur spesial, typical nasi campur biasa dengan lauk yang bermacam-macam, mulai dari sate lilit, sambal goreng udang, ikan asin, sayuran, semacam lodeh terong, dll. IDR 60k each.



4. Domino's Pizza (Discover Mall, Kuta, Bali)
Karena di Surabaya nggak ada Domino's Pizza dan selama ini kedengarannya cukup beken di Jakarta, akhirnya kita memutuskan nyoba gerai fast food ini. Dari brosurnya sih lumayan menarik, pilihan toppingnya lumayan banyak, bisa milih saus sendiri dan ada pilihan roti yang super crunchy. Not surprisingly di dalam minim pengunjung karena prinsip self-service dan minimalis banget. Jadilah kita pesen Meal Deal 1, super deluxe pizza (namanya agak hiperbola ya, ukurannya ga segede kelihatannya), dengan pilihan topping olives, mushroom, and peperoni dan BBQ sauce dan rustic thin crunch bread (add IDR 5k, pilihan buat yang lebih suka light pizza dan ga seberapa mengenyangkan), sepaket dengan soft drink 1 liter, choice of side dish (kita pilih chicken wing, ukuran minimalis, 4 pcs), total IDR 105k
 
 Kesan minimalisnya ya, gelas minum pakai gelas plastik bening dan porsinya cukup untuk dua orang yang sedang low carbs diet. Ada promo student card, diskon 10% 9am - 5pm. Free delivery service dan kalau jarak jauh rule 30' tidak berlaku. (ada max 30' rule yang kalau pesanan diantar 30' jadi free order)






5.  Rumah Makan Ayam Taliwang Baru (kompleks pertokoan jl. Teuku Umar no. 10 Denpasar)
Sebenarnya dulu sudah pernah makan di sini tapi baru kali ini lah berhasil mendokumentasikan (sebelum ludes duluan). Rata-rata pengunjung yang makan di sini adalah turis domestik. Suasana restoran kebanyakan, nothing so special about the place. Yang enak adalah sambal ayam plecing yang sangat pedas dan terasinya yang konon asli dari Lombok. Harga pun cukup bersahabat. Di sini seekor ayam plecing ukurannya cukup kecil (entah ayam muda atau memang jenis ayam kampung yang mini ya), jadi rata-rata seorang pesan satu ekor ayam plecing. Ada juga menu ayam sasak which is ayam suwir dikasih bumbu pedas. Menu ayam semuanya IDR 25k each, sayur lalapan dan sayur asem IDR 5k each, plecing kangkung IDR 7500.




6.  Warung Babi Guling Bu Oka (seberang pasar seni Ubud)
Setelah selama ini kalau ke Ubud selalu mampir di Bebek Bengil (bebek goreng dengan harga hampir 100ribu per porsi), akhirnya kali ini kita coba Bebek Guling Bu Oka yang (tampaknya) selalu ramai. Di perjalanan ke pasar seni Ubud kami melihat ada rumah makan dengan papan sign yang persis sekali dengan yang di seberang pasar seni, begitu kami mampir ternyata tempat itu salah satu cabang resto Bu Oka.
Di situ kami (berdua) pesan nasi babi guling pisah (nasi 1 porsi, lauk 1 porsi, dan sup ayam bening). Lauk terdiri dari labu kuah kuning yang dimasak lama jadi bumbunya terasa banget, daging babi goreng tepung, daging babi guling, roasted pork skin (crunchy yet oily) dan sambel lombok ijo. Total price for food IDR 50k.



No comments:

Post a Comment